Tuesday, September 1, 2009

MENCARI SINAR

BatuGadung,

Saya ucap terima kasih atas kesudian anaknda mendidikasikan kepada saya sebuah sajak yang cukup bermakna, tetapi tidak setimpal dengan jasa atau pengorbanan saya kepada bangsa.

Saya tak pandai bersajak anaknda, tetapi biar saya cuba:

“MENCARI SINAR”

Di keheningan subuh,
di pondok usang, di desa sepi,
tiba bayi diriba ibu bapa papa,
didodoi dengan ‘ida-ida'
sejarah bangsa,
pesakanya .

Berbekal ‘ida-ida’ sejarah,
Berteman doa restu bangsa,
Meraba-raba entah kemana,
Kesaorangan, ketakutan, kelaparan,

Berkat doa,
Cahaya samar menyinar,
Menyinsing sedikit harapan,
Maju setapak, demi setapak kehadapan.
Perjalanan masih jauh,

Beratus purnama lamanya,
Berat kaki melangka,
Ah!....biarlah,
Betis bertenaga,
Menyusuri jalan mencari sinar,
Menerangi alam bangsa.

Wahai!, betis muda,
Melangkah lah kehadapan,
Jangan berebutan.
Sinar masih samar-samar kelihatan.

Nukilan,
Pa’Min
Dalam Pesawat AirAsia menuju ke Bandar Udara, Sukarno-Hatta,
Kota Jogjakarta.
Tanggal 1.9.2009
Jam 11 malam.

No comments: